sumber
https://pwmu.co/siswa-mts-muhammadiyah-19-surabaya-belajar-sains-dengan-hati/
Siswa Kelas IX MTs Muhammadiyah 19 Surabaya mengikuti pembelajaran sains dengan cara berbeda, Selasa (26/8/2025).
Pada kesempatan itu, para siswa mengenakan seragam Tapak Suci karena kegiatan berlangsung berbarengan dengan jadwal ekstrakurikuler. Mereka belajar mengamati pertumbuhan dan perkembangan jagung serta kacang hijau untuk memahami perbedaan monokotil dan dikotil.
Guru mata pelajaran IPA, Ustadz Arif, mendampingi jalannya pembelajaran. “Tidak hanya belajar dari buku, para siswa diajak untuk benar-benar mengalami proses belajar dengan cara mengamati, mencatat, dan menganalisis langsung tumbuhan yang mereka semai sendiri,” ujarnya.
Dalam praktiknya, siswa menggunakan media sederhana seperti gelas plastik bekas, botol air mineral, kapas, biji-bijian, dan air. Dengan cara itu, mereka dapat melihat perbedaan akar, batang, dan daun antara tumbuhan monokotil dan dikotil. Kapas menjadi media untuk mengamati proses pertumbuhan, pemanjangan batang, akar, hingga munculnya daun hijau.
Suasana kelas terasa hidup. Selain belajar teori, siswa juga mengasah keterampilan ilmiah, mulai dari mencatat data, menganalisis, hingga berdiskusi dengan teman. Melalui pendekatan ini, pelajaran IPA atau Biologi menjadi lebih nyata dan mudah dipahami.
Kepada siswa bimbingannya, Ustadz Arif menekankan bahwa ilmu akan lebih bermakna jika dialami sendiri oleh siswa, bukan hanya didengar dari penjelasan guru.
Kegiatan ditutup dengan refleksi bersama. Setiap siswa menuliskan pemahaman baru yang diperoleh, kemudian membacakan hasil pengamatan. Dari proses itu diketahui bahwa kacang hijau tumbuh lebih cepat dibanding jagung, terutama pada tahap perkecambahan. Jagung memiliki akar serabut yang kuat dan batang kokoh, sementara kacang hijau lebih cepat menampakkan daun hijau.
Dengan model pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu menumbuhkan rasa syukur atas karunia Allah yang telah menciptakan aneka tumbuhan dengan sempurna. (*)
*) Penulis : Taufiqur Rohman Editor M Tanwirul Huda